Pihak Rektorat Unismuh Serahkan Rekaman CCTV Ke Polisi Terkait Kekerasan 

Kelompok pria bersenjata tajam yang memasuki kampus Unismuh Makassar sudah membubarkan diri, Kamis (5/12/2019) sore. Mereka membubarkan diri setelah sejumlah aparat kepolisian dari Polsek Rappocini tiba di lokasi. Wakil Rektor III Unismuh Makassar, Muhammad Tahir yang ditemui di lokasi mengungkapkan, kelompok mahasiswa itu masuk untuk mencari kelompok mahasiswa lain.

" Ini masalah di luar kampus dibawa ke dalam. Jadi mereka cari kelompok mahasiswa lain, karena kelompok yang dicari tidak ada sehingga tidak terjadi kekerasan fisik," kata Muhammad. Meski tidak sempat melakukan penyerangan atau pun penrusakan, aksi kelompok pria itu, kata Muhammad Tahir sempat mengganggu proses perkuliahan.

" Iya, kalau mengganggunya sih secara psikologi. Jadi saya bilang ini tindakan kriminal karena membawa senjata tajam dan mengganggu sistem proses pembelajaran kita termasuk pelayana keamanan siswa," ujar Muhammad Tahir. Beberapa dari anggota kelompok itu, kata Mubammad Tahir telah dapat dideteksi pihak kepolisian.

Pihak Rektorat Unismuh Serahkan Rekaman CCTV Ke Polisi Terkait Kekerasan

"Kan ada beberapa yang tidak pakai topeng, otomatis wajahnya terekam CCTV. Dan kami akan serahkan rekaman CCTV itu ke pihak kepolisian untuk diselidiki," jelasnya. Ia menegaskan, aksi teror kelompok mahasiswa bertopeng itu tidak berkaitan dengan perkelahian mahasiswa yang terjadi Rabu kemarin.

" Jadi saya tegaskan, ini tidak ada kaitannya dengan kejadian kemarin, karena kemarin itu perkelahian antar oknum mahasiswa bukan kelompok," terangnya. Pantauan di lokasi, suasana kampus Unismuh perlahan kondusif dengan penjagaan dari personel Polsek Rappocini dan petugas keamanan kampus.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa keributan itu dan kasusnya masih dalam pemeriksaan penyidik Sat Reskrim Polrestabes Medan.

"Benar, kasusnya masih dalam penyelidikan. Untuk hasil test urine terhadap Kiki Handoko Sembiring dinyatakan negatif," jelasnya.

Sementara itu, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko sebelumnya menyatakan bahwa status Kiki Handoko Sembiring yang diduga terlibat keributan dengan anggota Polisi hanya sebagai saksi.

"Hasil penyelidikan, Kiki saat itu berusaha melerai keributan antar kelompok di Capital Building. Sampai saat ini, dia (Kiki) statusnya masih sebagai saksi," pungkasnya. Kepolisian Resor Pelabuhan Makassar melalui Satuan Reskrim, Kamis (22/09/2022) merilis kasus kekerasan pada anak yang mengakibatkan meninggal dunia di Kapal Dharma Kencana VII.

"Dari rilis tersebut, dikutip keterangan Wakapolres Pelabuhan Makassar Kompol Muttalib, awalnya pada Kamis 23 Juni 2022, salah seorang penumpang kapal KM Dharma Kencana VII melapor kepada pihak keamanan karena kehilangan handphone saat di-charge ditempat pengisian charge," ungkap Kasubsipidm Iptu Burhanuddin Karim.

Pihak Rektorat Unismuh Serahkan Rekaman CCTV Ke Polisi | Kasus Kekerasan

"Mendengar informasi kehilangan handphone, pihak keamanan kapal melakukan pengecekan CCTV dan dari hasil pengamatan hasil rekaman CCTV terlihat anak laki-laki bernama Diky Perdana (korban). Dengan adanya hal tersebut, petugas keamanan kapal memanggil pihak orang tua korban untuk membujuk anaknya (Dicky Perdana) guna menunjukkan dimana keberadaan handphone tersebut. Namun korban tidak mengakui telah mengambil handphone," jelas Kasubsipidm.

"Kemudian korban diamankan di ruang ABK dan terjadi penganiayaan yang dilakukan para tersangka sehingga korban Dicky Perdana tidak sadarkan diri. Selanjutnya tersangka menemui petugas medis untuk meminta melakukan pemeriksaan kesehatan pada korban. Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas medis mengatakan korban telah meninggal dunia," ungkap Kasubsipidm.

Ada banyak masukan dari peserta rapat komisi, seperti yang disampaikan Prof Irwan Akib, untuk pembinaan mahasiswa sebaiknya yang harus lebih menonjol adalah nuansa akademiknya bukan yang lainnya. Prof Irwan juga mendukung pembukaan beberapa prodi yang dianggap menarik.

Sementara Ketua BPH Prof Gagaring Pagalung dalam rapat komisi mengatakan, secara umum program yang diusulkan sudah ada yang berjalan dan bahkan sudah ada yang selesai.

Namun menurut Prof Gagaring ada 5 isu yang perlu mendapat perhatian dalam rapat kerja Unismuh 2022 ini, yakni pertama soal isu pembukaan prodi baru. Kedua isu peningkatan SDM tenaga dosen untuk jenjang program S3. Keempat, isu amal usaha Muhammadiyah serta kelima isu maintenance.

Sementara Wakil Rektor II, Prof Andi Sukri Syamsuri yang menyinggung soal pendanaan program didasarkan pada kebijakan rapat kerja tahun sebelumnya sehingga kalau ada permintaan penambahan pendanaan program sudah harus menjadi keputusan dalam rapat kerja tahun ini, serta masalah pendanaan program harus ada persetujuan rektor.

Wakil Rektor I, Dr Rakhim Nanda berharap ada perhatian khusus dalam pembinaan bagi mahasiswa penghafal Alquran baik itu yang sudah hafal 10 – 10 juz. Takutnya Wakil Rektor I jika ini tidak dibina dengan baik bisa hafalannya hilang.

Sedangkan Wakil Rektor IV, Drs Mawardi Pewangi, M.Pd.I menyinggung soal kondisi asrama mahasiswa yang sudah tidak layak huni harus mendapatkan perhatian. Dikatakan terdapat 194 kamar yang ada di rusunawa 73 kamar diantaranya yang tidak layak huni perlu ada renovasi.

Rektor Prof Ambo Asse merespon positif masukan peserta rapat dan akan segera minta untuk ditindaklanjuti. Namun tambah rektor beberapa masukan sekaligus yang menjadi program kerja satu tahun kedepan sudah sebagian besar sedang berjalan dan bahkan sudah ada yang sudah diselesaikan.