Mahasiswi FKG USU Takut Rekaman CCTV Menyebar

15 mahasiswi UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten trauma, sesudah mengetahui ada kamera CCTV di di dalam kamar mandi indekos (USU) membuat sejumlah mahasiswi takut rekaman CCTV menyebar.

Kasus CCTV Di Kamar Mandi Indekos, 15 Korban Takut Rekaman Disebar

Illice (22) mahasiswi FKG USU mengkhawatirkan rekaman CCTV itu menyebar dan diketahui secara luas oleh masyarakat.

“Ah ini sudah gila saya rasa. Siapa yang tidak terkejut. Toilet itu kan ruang privasi. Semoga tidak menyebar,” kata dia.

Pemasangan CCTV Di Toilet | Mahasiswi FKG USU Takut Rekaman CCTV Menyebar

Sementara Evi (23) juga mengaku terkejut atas dugaan keterlibatan oknum dosen dalam pemasangan kamera pengintai di toilet wanita di kampusnya. Termasuk aksi pencurian yang dilakukan orang dalam kampus.

“Kenapa bisa bebas terjadi di kampus ini,” ungkap dia.Karenanya dia meminta pihak Dekan FKG USU segera mengusut tuntas hal ini. Sebab, selain telah mencoreng citra FKG USU, juga melanggar privasi para mahasiswi FKG USU.

Menurut dia, kasus ini sangat serius, apalagi ada oknum dosen yang menyuruh memasang CCTV itu. Bila terbukti, hukum seberat-beratnya pelaku.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, sejumlah dosen dan pegawai FKG USU enggan berkomentar kasus ini. Pihak dekanat juga tidak bersedia ditemui wartawan.

Kasus CCTV Di Kamar Mandi Indekos, 15 Korban Takut Rekaman Disebar

15 mahasiswi UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten trauma, sesudah mengetahui ada kamera CCTV di di dalam kamar mandi indekos. Diketahui pemasang CCTV berikut adalah pemilik indekos berinisial A. Para korban risau hasil rekaman berikut disebar pelaku.

"Saya takut, cemas rekamannya disebarkan, telah lama kamera tersedia kamar mandi," kata keliru satu korban berinisial ES kepada wartawan, Senin (31/7). ES mengungkapkan para korban dan keluarga mendesak Kepolisan untuk produksi pelaku cocok bersama dengan hukum yang berlaku, untuk memberi tambahan dampak jera.

Kasus CCTV Di Kamar Mandi Indekos

"Keluarga semua telah tahu, mereka panik, risau bahkan CCTV telah lama dipasangnya," ujarnya. Sementara itu, Kapolres Serang Kota AKBP Komarudin mengatakan, sejauh ini belum diperoleh bukti-bukti video hasil rekaman CCTV tersebut.

"Sejauh ini, dia (pelaku) dibikin tidak nyaman. Apalagi dari pengakuannya memang dia memandang tayangan live dari monitor," ujar Kapolres.

Untuk itu, Kapolres mengimbau kepada para mahasiswi penghuni indekos untuk berhati-hati. "Kalau mendapatkan kejanggalan segera laporkan, tidak tersedia salahnya. Sebelum tersedia korban," ujarnya.